Launching Panduan Pemicuan Cuci Tangan Pakai Sabun Demi Menghentikan Penyebaran Virus COVID-19

Dengan semangat SDGs dalam tujuan ke 6 yaitu sanitasi untuk semua dan target pemerintah Indonesia untuk universal access sanitasi, Yayasan Plan International Indonesia (YPII) berupaya untuk menjamin akses sanitasi yang setara dan berkelanjutan bagi semua pihak melalui proyek WfW (Water for Women). YPII bekerjasama dengan SPEAK Indonesia dimana berdiri sebagai lembaga yang bergerak dibidang strategi advokasi dan komunikasi pada sector air minum dan sanitasi bersinergi untuk mendorong perubahan perilaku sanitasi yang baik di masyarakat maupun di sekolah. Pandemic COVID-19 menunjukkan pentingnya intervensi perubahan perilaku higienis yang baik, sesuai mandate pilar ke 2 STBM, yakni Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Dewasa ini perilaku mencuci tangan yang baik menjadi yang terpenting untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sehingga, perlu dibuat contoh media komunikasi untuk promosi kesehatan menuju perubahan perilaku yang mendukung. Untuk menjamin panduan yang diberikan, sebuah strategi ilmiah telah dilakukan dengan penelitian perubahan perilaku pilar cucu tangan pakai sabun di situasi pandemic COVID-19 sebagai dasar penyusunan panduan yang disusun.

Maka pada 31 Maret 2021, dilaksanakan acara Peluncuran Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah/Madrasah dan Masyarakat secara online dengan ZOOM Video Conference. Turut hadir Wiwit Heris selaku moderator yang memimpin diskusi serta peluncuran panduan tersebut.

Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti menyatakan  bahwa mengubah kebiasaan perilaku membutuhkan pemicuan yang terus menerus untuk mendorong keberlanjutan perilaku baru.

“Perilaku CTPS merupakan perilaku kecil yang akan berdampak besar,” tegas drg. R. Vensya Sitohang M. Epid , Direktur Kesehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan yang turut hadir dalam acara ini.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal PAUD,Dikdas, dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa saatnya mengubah paradigma dimana cuci tangan tidak hanya “mencuci tangan” tapi sebagai tanggung jawab untuk menjaga aku,kamu, dan kita dari penyebaran kuman. Mari wujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Semoga dengan diluncurkannya panduan ini dapat memicu perubahan perilaku cuci tangan pakai sabun sehingga perilaku ini  dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang berkelanjutan, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19.

Berita Lainnya