Pelatihan Guru akan Kesehatan Reproduksi dan Sanitasi di Sumba Timur

Pelaksanaan Kegiatan

Pada 29 – 30 September 2023, berlangsung sebuah pelatihan penting dalam manajemen kebersihan dan kesehatan menstruasi (MKM), sanitasi dan kesehatan reproduksi (KesPro) untuk para guru Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Sumba Timur. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YKMI) dengan dukungan dari UNICEF, dan melibatkan SPEAK Indonesia sebagai fasilitator.

Peserta sebanyak 25 guru dari seluruh Kab. Sumba Timur, perwakilan dari Kementerian Agama Sumba Timur, Dinas Kesehatan Sumba Timur, DP3P2AKB, dan juga perwakilan dari berbagai unsur agama. Tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kapasitas guru dan pembina Unit Kesehatan Sekolah (UKS) terkait sanitasi sekolah dan MKM dalam perencanaan dan implementasinya di sekolah dan masyarakat di Kab. Sumba Timur.

Hari pertama pelatihan fokus pada memberikan informasi dan diskusi seputar kesehatan reproduksi, pubertas, menstruasi, sanitasi, serta penggunaan aplikasi OKY. Peserta terlibat dalam diskusi yang berlangsung sepanjang satu hari, dengan semangat dan aktif membahas topik-topik seperti kesehatan reproduksi dan pubertas. Fasilitator menggunakan media seperti boneka peraga kesehatan reproduksi, celemek organ reproduksi, dan berbagai jenis pembalut sebagai alat bantu edukasi. Peserta juga berkesempatan untuk berlatih dengan media-media ini untuk nantinya mengaplikasikannya di sekolah pada hari kedua.

Hari kedua pelatihan melibatkan peserta dalam praktek lapangan untuk fasilitasi sekolah dengan materi yang mereka tentukan sendiri dan metode fasilitasi yang telah mereka pelajari. Praktek ini terdistribusi menjadi empat kelompok yang masing-masing akan melaksanakan sesi pada empat sekolah berbeda.

Pembelajaran

Kelompok pertama membawakan materi di MTSN Sumba Timur dengan materi KesPro & MKM, menggunakan demonstrasi dengan media celemek organ reproduksi dan jenis-jenis pembalut. Selanjutnya, Kelompok kedua berfokus pada praktek di SLB Kanata dengan materi pengenalan organ reproduksi, perawatannya, dan pencegahan kekerasan seksual. Kelompok ketiga di SMP N 2 Waingapu, membagikan informasi seputar MKM melalui metode diskusi langsung dengan membawa beberapa jenis pembalut. Terakhir, Kelompok 4 di SDN Waingapu menyampaikan materi dan media yang sama dengan kelompok 3.

Kegiatan pelatihan berjalan lancar, dan semua peserta mampu memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan manajemen kebersihan menstruasi di sekolah. Mereka juga berhasil merencanakan tindak lanjut yang akan diimplementasikan di sekolah masing-masing. Para guru sepakat bahwa memberikan informasi MKM di sekolah merupakan langkah penting. Sekolah mereka siap untuk memberikan akses sanitasi yang layak kepada siswa.

Baca juga Artikel tentang Manajemen Kebersihan & Kesehatan Menstruasi: “Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk Anak: Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di SD N Pujokusuman 1“.

Berita Lainnya