Indonesia memiliki target besar yaitu 70% rumah tangga hingga di rumah layak huni pada 2024, mencapai kota tanpa permukiman kumuh pada 2025, dan 100% akses air minum dan sanitasi pada 2030. Target tersebut harus menjadi target semua stakeholder, baik pemerintah pusat maupun daerah, dan harus diketahui oleh masyarakat luas. “Semua harus sepakat dan berkomitmen untuk bersama-sama mencapai target-target tersebut,” tegas Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Tri Dewi Virgiyanti dalam sambutannya di pengarahan pelatihan public speaking yang diadakan pada 18 November 2020.
SPEAK Indonesia sebagai lembaga yang bergerak dibidang strategi advokasi dan komunikasi , yang juga berpengalaman dalam memfasilitasi event advokasi dan media handling turut berperan dalam acara Public Speaking Untuk Mengangkat Isu-Isu Strategi di Sektor PKP dengan menghadirkan Direktur Speak Indonesia, Wiwit Heris sebagai moderator dalam acara ini.
Turut hadir dalam acara ini seorang praktisi komunikasi yaitu Shahnaz Haque. Menurutnya supaya advokasi dan promosi sukses, yang harus selalu dipegang adalah prinsip connection before correction, “Kalau koneksi atau hubungan tidak dibangun terlebih dahulu, bagaimana mungkin isi pesan kita diterima oleh mereka?” katanya.
Menggunakan bahasa dan istilah yang mudah dipahami oleh lawan bicara atau khalayak juga merupakan hal yang penting. “Dalam komunikasi juga begitu. Lebih mudah kita yang mendorong diri kita masuk atau memahami lawan bicara, daripada kita menarik atau berusaha membuat lawan bicara memahami kita,” tambahnya.
Public speaking adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan di hadapan sekolompok orang atau khalayak ramai. “Bukan sekedar menyampaikan informasi, melainkan juga untuk memengaruhi dan mengarahkan sikap dan perilaku khalayak, serta mengarahkan khalayak agar mau terlibat, berpartisipasi dan berkontribusi,” jelasnya. Skill public speaking dinilai mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, mengadvokasi, berpromosi, bersosialisasi, dan memfasilitasi.
Ada tips yang diberikan oleh Shahnaz Haque untuk latihan berbicara di depan public. Dibandingkan berlatih di depan cermin, akan lebih efektif berlatih di depan kamera. “Manfaatkan kamera ponsel saja. Latihan sambil direkam. Nanti hasil rekaman dapat diputar ulang untuk evaluasi,” paparnya.
Public speaking dalam upaya mengadvokasi masyarakat dan berkomunikasi di hadapan khalayak ramai sangatlah penting demi mencapai target yang sudah dijelaskan Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti.