Speakindonesia.org | Tangerang – Hari ini (30/05) Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Unicef Indonesia serta perwakilan SMPN/MTsN di Kabupaten Tangerang (SMPN Negeri 2 Curug) menandatangani Komitmen Bersama Pelaku dan Pemerhati Pendidikan di Kabupaten Tangerang untuk Peduli Manajemen Kebersihan Menstruasi bagi Anak Sekolah. Penandatanganan ini menandai kesiapan sekolah dan pemerintah daerah untuk melaksanakan MKM di 40 sekolah percontohan di Kabupaten Tangerang.
Penandatanganan yang berlangsung di Hotel Yasmin, Tangerang berlangsung dalam rangkaian kegiatan yang bertajuk “Kick Off Meeting Manajemen Kebersihan Menstruasi di Sekolah”.
Acara yang dihadiri oleh 100 peserta termasuk Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang serta sekolah percontohan yang hadir bertujuan untuk: (1) koordinasi awal antarpihak, (2) menyamakan persepsi tentang MKM, (3) mengindentifikasi kebutuhan, tantangan dan alternatif solusi dalam implementasi MKM di sekolah, (4) pemetaan peran masing-masing stakeholder, dan (5) penyusunan rencana kerja pelaksanaan program sanitasi di sekolah.
Program MKM merupakan bagian yang terintegrasi dari Program Sanisek dan Program Kurasaki yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang selama 5 tahun terakhir. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Bapak Moch Maesyal Rasyid dalam sambutannya di Hotel Yasmin.
“Program MKM mendukung Program Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan isu kebersihan terutama Program Sanisek dan Kurasaki yang sudah diimplementasi di sekolah-sekolah”. Dalam sambutannya, Ia menekankan bahwa pemerintah daerah siap mensukseskan implementasi progam MKM dan pentingnya kerjasama antarpihak selama periode implementasi program 3 tahun hingga 2020 mendatang. Hal senada juga ditegaskan oleh Mr. Mitsunori Odagiri WASH Officer UNICEF dalam sambutannya pada kick offmeeting tersebut. “Dukungan muiltipihak penting dalam upaya mendukung sharing knowledgetentang MKM bagi remaja putri dan putra di sekolah.”
Sebelumnya, Reza Hendrawan WASH Specialist Unicef menyampaikan bahwa Program MKM yang dilaksanakan atas kerjasama Unicef dan PT. KAO lahir atas dasar temuan studi formatif Unicef di Indonesia. “Dalam konteks Indonesia, Unicef memotret 3 permasalahan utama tentang MKM, yaitu askes informasi yang terbatas, kualitas informasi yang kurang memadai, dan sarana sanitasi sekolah yang tidak mendukung.” Untuk itu, melalui Program MKM yang akan diterapkan di sekolah, remaja putri dan putra diharapkan menjadi lebih berdaya dan memiliki pengetahuan dan informasi yang benar tentang reproduksi dan MKM. Hal inilah yang menjadi harapan semua pihak sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Indri dalam presentasinya di hadapan peserta.
Dalam pertemuan ini, sekolah yang hadir dipandu oleh fasilitator untuk membuat pemetaan kebutuhan, peluang dan tantangan dalam mengimplementasikan MKM. Hasil pemetaan menunjukkan kebutuhan sekolah yang mendasar adalahnya ketersediaan fasilitas dan media pembelajaran MKM di sekolah.
Menyikapi kebutuhan ini, sekolah berinisiatif mencari solusi dengan berdaya mandiri dan melibatkan setiap unit stakeholder terkait. Pada akhirnya, sekolah-sekolah yang hadir berkomitmen dan menyatakan siap untuk menjadi sekolah model implementasi Program MKM di Kabupaten Tangerang. Pendampingan implementasi MKM di 40 sekolah akan difasilitasi oleh para mentor-mentor MKM yang akan didampingi oleh team SPEAK Indonesia.