Air minum dan sanitasi di Indonesia masih menjadi tantangan dengan target capaian 100% layak dan 15 % aman untuk tahun 2024 untuk air minum, sedangkan target sanitasi 100% stop buang air besar, 90% menempati hunian dengan akses air limbah domestic layak 90% dan sanitasi aman 15%. Hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, dari sisi kebijakan dan regulasi, supply dan peningkatan kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.
Sejak 2006, Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pengembangan organisasi berbasis masyarakat melalui Program WSLIC dan PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), yang mendorong partisipasi dari masyarakat untuk mendukung pembentukan pengelola sarana air bersih dan sanitasi di tingkat desa yang biasa disebut Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS). Dalam melakukan pengembangan KPSPAMS baik secara kualitas maupun kuantitas membutuhkan pendanaan yang tidak dapat hanya bergantung pada dana hibah, perlu adanya sumber alternative pendanaan lain seperti CSR dan lembaga keuangan untuk mendukung keberlanjutan KPSPAMS.
Water.org bekerjasama dengan Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenpUPR) telah sepakat bersama-sama akan meningkatkan kapasitas KPSPAMS untuk mengakses kredit mikro dari lembaga keuangan. Untuk memitigasi resiko dan meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan agar mau memberikan pembiayaan kepada KPSPAMS, maka Water.org melakukan advokasi kepada PT.Jamkrida Jawa Tengah agar dapat memberikan penjaminan kepada produk pembiayaan KPSPAMS.
Media Exposure dilakukan agar dapat menarik lembaga keuangan maupun lembaga penjamin lainnya agar mau berkontribusi dalam pembiayaan KPSPAMS. SPEAK Indonesia sebagai lembaga yang bergerak dibidang strategi advokasi dan komunikasi di sector air minum dan sanitasi, yang juga berpengalaman dalam memfasilitasi event advokasi dan media handling, berkerjasama bersama Water.org dalam melaksanakan kegiatan tersebut pada 22 Juni 2021 secara hybrid.
Maka, Wiwit Heris selaku Direktur SPEAK Indonesia turut hadir sebagai moderator dalam acara Mini Talkshow Media Exposure tentang Bagaimana Peran Lembaga Penjamin Dalam Pembiayaan KPSPAMS Oleh Lembaga Keuangan Untuk Peningkatan Akses Air dan Sanitasi di Perdesaan.
Acara media exposure dihadiri oleh beberapa narasumber yang memiliki peran penting dalam kegiatan tersebut. Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.PLG selaku Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya Kemen PUPR , Eddy Sulistyo Bramintyo SE,MM selaku Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah, M.Nazir Siregar,MM selaku Direktur Utama PT. Jamkrida Jawa Tengah dan Rachmad Hidayad selaku Senior Program Manager Water.Org Indonesia .
“Saya gembira masyarakat desa punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan pelayanan air bersih didukung oleh Lembaga Keuangan, tentu perlu diperluas lagi di Indonesia. Jawa Tengah jadi pioneer diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat,” ungkap Ir.Yudha Mediawan,M.Dev.Plg
Eddy Sulistyo Bramintyo mengatakan bahwa Biro Perekonomian Jawa Tengah selalu mendukung peningkatan pelayanan air bersih. “ Kami berembug dengan kepala desa dan tokoh masyarakat agar mendapat akses lebih baik , maka kita menciptakan melalui BKK, penerimaan bagus dan kredit lancar,” tambahnya .
Seiring dengan ucapan dari Ir.Yudha Mediawan dan Eddy Sulistyo Bramintyo, Senior Program Manager Water.Org Indonesia, Rachmad Hidayad menyempaikan ,”Water.org sudah concern secara global untuk mengenalkan melalui lembaga keuangan. Ada Gap kebutuhan pendanaan. Bukan mereka tidak punya uang. Kita jembatani agar Lembaga Keuangan bisa masuk disitu. Lembaga keuangan butuh pasar baru, dan butuh social impact. “
Maka, peran Lembaga Keuangan dalam pembiayaan KPSPAMS demi menjamin peningkatan akses air dan sanitasi di perdesaan sangat dibutuhkan dan menjadi hal yang harus di realisasikan dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak.